Mengenal Ajang Paling Begengsi Di Benua Afrika – Piala Afrika adalah ajang paling bergengsi se-benua Afrika, sejatinya gelaran ini dihelat pada tahun 2021 namun karena kondisi pandemi yang masih tinggi kala itu harus ditunda bahkan ada rumor yang mengatakan bahwa Piala Afrika akan dibatalkan, namun konfederasi sepakbola Afrika resmi menggelar Africa Cup Nations 2021. Seperti kita ketahui bahwa ajang Africa Cup Nations adalah ajang paling bergengsi seperti layaknya Euro di benua Eropa dan Piala Asia.
Piala Afrika yang ditunda karena pandemi akhirnya dijadwal ulang dan dilaksanakan pada tahun 2022. Diadakan setiap dua tahun sekali, gelaran Piala Afrika kali ini adalah edisi ke 33 dengan kamerun sebagai tuan rumahnya. Banyak pihak yang meragukan mengenai akan bergulirnya Piala Afrika pada edisi kali ini, seperti Asosiasi Klub Eropa akan mengancam pemain yang berlaga di Piala Afrika, karena ketidak jelasan protokol kesehatan yang diterapkan, dan keraguan terhadap tuan rumah yaitu kamerun dalam menyelenggarakan Piala Afrika.
Namun setelah melalui beberapa masalah-masalah yang ada, pihak konfederasi sepakbola Afrika sepakat untuk memulai babak fase group pada 9 Januari 2022 dan laga final akan digelar pada 6 Februari 2022.
Kamerun menjadi tuan ruman Piala Afrika untuk kedua kalinya setalah tahun 1972. Penunjukan kamerun sebagai tuan rumah Piala Afrika Adalah karena memang Kamerun sudah mempersiapkan diri dan sudah siap sejak 2019 yang lalu. Namun pihak Federasi Sepakbola Afrika pada saat itu lebih memilih mesir untuk menjadi tuan rumah Piala Afrika. Kamerun menyatakan siap menjadi tuan rumah walaupun ditengah pandemic dan meluasnya varian omicron.
Baca juga: PayLater Gojek, Cara Aktifkan Dan Bayar Tagihan
Selain itu Kamerun juga telah siap melakukan penjagaan ketat selama bergulirnya Piala Afrika ini, karena di negara kamerun sedang terjadi konflik bersenjata antar kelompok yang ingin memisahkan diri dari negara Kamerun sendiri sejak tahun 2017. Kamerun yang notabenenya menjadi tim yang diunggulkan tetapi Kamerun mempunyai catatan yang kurang menyenangkan ketika berstatus menjadi tuan rumah.
Sistem Africa Cup Nations
Kamerun sebagai tuan rumah sudah mempersiapkan beberapa stadion yang akan digunakan sebagai tempat bergulirnya pertandingan pada Piala Afrika. Piala Afrika diikuti oleh 24 tim, yang sebelumnya sudah melewati babak kualifikasi terlebih dahulu. 24 tim akan dibagi menjadi 6 group dimana masing-masing group berisi 4 tim.
Selanjutnya masing-masing juara group dan runner up ditambah dengan 4 tim peringkat 3 terbaik akan lolos ke babak 16 besar. Babak 16 besar, 8 besar, semifinal, dan final hanya dilakukan dalam satu pertemuan saja.
Africa Cup Nations bisa dikatakan menjadi ajang penting bagi pemain-pemain top benua Afrika. Banyak tim yang diperkuat oleh pemain-pemain yang berkarir di eropa. Sehingga banyak klub eropa yang khawatir karena mereka akan kehilangan pemain mereka untuk sementara waktu karena membela negaranya masing-masing.
Ada 6 tim yang menjadi favorit untuk menjadi juara pada edisi kali ini antara lain Mesir, Pantai Gading, Maroko, Senegal, Nigeria, dan terakhir Aljazair. Aljazair pada edisi kalini berpredikat sebagai juara bertahan Piala Afrika dan bertekad untuk mempertahankan gelarnya yang diperoleh pada tahun 2019 lalu.
Ada 14 negara yang pernah menjuarai Piala Afrika ini, dari koleksi paling banyak yaitu Negara Mesir dengan torehan 7 kali menjadi juara hingga negara Maroko yang baru 1 kali merasakan gelar juara.
Baca juga: Apa Itu Insomnia Dan Bagaimana Tips Mengatasinya
African Nations Championship
Africa Cup Nations bukan hanya satu-satunya gelaran paling akbar yang ada se-benua Afrika, namun ada satu lagi ajang yang cukup bergengsi yaitu African Nations Championship atau biasa disebut dengan Kejuaraan Bangsa-Bangsa Afrika. Pada Kejuaraan Bangsa-Bangsa Afrika mempunyai konsep yang berbeda dengan Piala Afrika.
Perbedaan yang paling mendasar adalah pemain yang boleh dipanggil untuk memperkuat negaranya adalah pemain lokal yang bermain di liga domestic benua Afrika. Berbeda dengan Piala Afrika yang memperbolehkan untuk memanggil pemain yang berkarir di benua Eropa demi memperkuat negaranya. Sehingga pemain-pemain yang berkarir di luar Afrika atau Eropa tidak memenuhi syarat untuk memperkuat negaranya masing-masing, seperti Riyadh Mahrez (Manchester City), Koulibaly (Napoli), E. Mendy (Chelsea), Sadio Mane dan Salah dari Liverpol.
Kejuaran Bangsa-Bangsa Afrika ini juga digelar 2 tahun sekali tetapi jadwal pelaksanaanya bergantian dengan Piala Afrika. Kejuaraan Bangsa-Bangsa Afrika ini digelar satu tahun sebelum digelarnya Piala Afrika.
Sistem yang dipakai African Nations Championship ini sama dengan Africa Cup Nations, yang membedakan adalah jumlah peserta yang mengikuti ajang ini hanya berjumlah 16 tim yang sebelumnya sudah melewati babak kualifikasi terlebih dahulu, dan nantinya 16 tim yang lolos akan di bagi menjadi 4 group.
Pertama kali digagas pada tahun 2007 dengan tujuan untuk memberi kesempatan kepada pemain-pemain yang berlaga di benua Afrika. Selain itu juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas liga-liga domestic yang ada di benua Afrika. Pertama kali digelar pada tahun 2009 dan pada 2014 sudah diakui secara resmi oleh FIFA.
Baca juga: Pekerjaan Untuk Mahasiswa Dapatkan Penghasilan Tambahan
Maroko dan Kongo menjadi pemegang gelar juara terbanyak dengan masing-masing menorehkan 2 kali juara. Negara-negara besar seperti Mesri, Kamerun, Aljazair hingga Nigeria belum pernah merasakan gelar juara Africa Cup Nations sekalipun.
Banyak negara memanfaatkan ajang Kejuaraan Bangsa-Bangsa ini untuk memberi kesempatan kepada pemain muda untuk menunjukkan kemampuannya, sehingga banyak pemain yang mempu tampil apik dan mendapat panggilan untuk memperkuat tim senior mereka untuk berlaga pada ajang Piala Afrika.