Baca Pos – Pengertian, hubungan, atau perbedaan, Agama dan nasionalisme dalam pancasila. Agama dan Nasionalisme adalah dua sisi yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan warga negara Indonesia.
Agama merupakan pedoman kehidupan dengan memegang teguh unsur ketuhanan, serta Nasionalisme adalah sebuah landasan kehidupan untuk mencintai Tanah air yang bertujuan untuk bersama bergotong royong memajukan peradaban suatu negara.
Dua unsur tersebut agama dan nasionalisme, yakni Agama dan Nasionalisme sama-sama tertanam dalam butir Pancasila, yang dimana Pancasila adalah pedoman bangsa Indonesia.
Akan tetapi, Agama seringkali disalah pahami oleh sebagian manusia. Kita tahu indonesia memiliki berbagai macam keyakinan agama seperti Islam, Kristen, Hindu, Budha, Konghucu, ataupun aliran-aliran keyakinan lainnya yang ada di indonesia.
Baca juga: 7 Tips Cara Menjadi Karyawan Tetap
Pengertian Agama Dalam Pancasila – Agama dan nasionalisme
Setiap agama pasti mengajarkan seluruh manusia nilai-nilai kebaikan, kebajikan, kedamaian, persatuan, saling menyayangi, dan juga saling tolong menolong kepada sesama manusia tanpa memandang Suku, Ras, Agama, Budaya, ataupun perbedaan lainnya.
Seiring perkembangan jaman, Agama seringkali Muncul sebagai bentuk permasalahan kehidupan. Seperti halnya tindakan terorisme.
Gerakan kelompok terorisme ini seringkali menjadi ancaman bagi seluruh manusia. Entah hal apa yang membuat kelompok-kelompok terorisme ini bermunculan. Entah karena faktor pemahaman agama yang salah, ataupun hanya sekedar dari bentuk alat poitik semata.
Terorisme biasa diartikan juga sebagai bentuk gerakan radikalisme. Tidak hanya di indonesia, radikalisme juga bermunculan diberbagai belahan dunia.
Rendahnya nilai toleransi menjadi awal mula munculnya gerakan radikalisme ini. Akan tetapi banyak juga yang memanfaatkan gerakan radikalisme sebagai cara merebut kekuasaan Politik semata. Perlu diketahui juga bahwa terorisme tidak ada hubungan dengan agama.
Baca juga: Cara Membayar Puasa Kafarat Dengan Benar
Pengertian Nasionalisme dalam Pancasila
Tidak kalah pentingnya, Nasionalisme juga sangat penting untuk dijadikan unsur pedoman dalam kehidupan manusia. Nasionalisme mengajarkan setiap warga negaranya untuk mencintai tanah air dengan sikap Pluralisme dengan Menghormati semua golongan yang ada didalam negara tersebut.
Salah satu tokoh Pluralisme yang sangat hebat adalah Bapak. KH. Abdurrahman Wahid atau biasa dikenal sebagai GusDur. Presiden Ke-4 Negara Kesatuan Republik Indonesia ini dijuluki sebagai “BAPAK PLURALISME”.
Beliau dengan tegas menyerukan pernyataan bahwa keragaman dan perbedaan adalah hukum tuhan yang tidak bisa diubah oleh manusia. Beliaupun selalu mengajak untuk seluruh lapisan masyarakat indonesia untuk memegang teguh nilai kemanusiaan dan kebangsaan.
Baginya, kemanusiaan adalah suatu bentuk nilai agama yang harus selalu diperjuangkan. Kemudian dengan kalimat yang pernah dilontarkan oleh KH. Hasyim Asy’ari yaitu kakek dari KH.Abdurrahman wahid yang juga dinobatkan sebagai pahlawan kemerdekaan Indonesia.
KH.Hasyim Asy’ari bepesan bahwasanya Mencintai Tanah air, Mencintai Indonesia adalah sebagian dari iman. Oleh sebab itu ideologi ini harus tetap dikembangkan supaya Bangsa Indonesia hidup dengan penuh kerukunan dan kedamaian.
Ideologi ini pula dapat menyingkirkan kelompok-kelompok Radikalisme yang dapat menghancurkan persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia
Pentingnya rasa Nasionalisme, terutama dikalangan Remaja sangat mempunyai peranan penting untung Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Yaitu dengan cara mengikuti Organisasi, Bakti Sosial, serta Perkumpulan Remaja yang menjunjung tinggi kesatuan dan persatuan yang selalu mengarahkan kita kepada Hal Positif dan Kebaikan.