Indonesia Tidak Merespon Atau Menolak Undangan Turnamen Toulon – Indonesia yang sering ikut dalam turnamen Toulon di Prancis, pada tahun ini menolak untuk ikut dalam turnamen ini. Berawal dari akun resmi Toulon yang mengunggah foto Witan Sulaeman dan Egy Maulana Vikry yang kemudian mendapat komentar dari netizen Indonesia yang isinya adalah meminta agar pihak Toulon mengundang Timnas Indonesia untuk ikut serta dalam turnamen Toulon.
Pihak Toulon pun memberi jawaban bahwa mereka ingin Timnas Indonesia berpartisipasi dalam edisi selanjutnya. Mereka sudah mengundang Timnas Indonesia namun belum ada respon dari Timnas Indonesia. Ketua umum PSSI yaitu Moh. Iriawan berstatement seolah-olah bahwa turnamen Toulon tidak penting.
Apa Itu Turnamen Toulon
Turnamen Toulon adalah turnamen yang memang dijalankan diluar agenda FIFA atau pengawasan FIFA. Tetapi turnamen ini dianggap sebagai turnamen yang bergengsi dimana didalamnya diisi oleh tim-tim muda kelas atas. Namun tetap saja turnamen ini sebagai turnamen tidak resmi karena memang tidak dalam pengawasan FIFA. Sebelum FIFA nenperkenalkan turnamen piala dunia U-20, turnamen Toulon ini menjadi turnamen yang bergengsi di kelompok umur U-20.
Dengan hadirnya turnamen piala dunia U-20 secara tidak langsung memang menggeser akan pamor dari turnamen Toulon itu sendiri. Tetapi turnamen Toulon tetap saja menjadi daya tarik terhadap negara-negara kuat dalam sepak bola untuk berpartisiapsi setiap tahunnya seperti Prancis, Brazil, Belgia, Qatar, hingga Jepang. Selain itu juga turnamen Toulon sering mencetak bakat-bakat muda yang lahir dari ajang ini.
Sejarah Turnamen Toulon
Toulon pertama kali di gagas pada tahun 1967, rutin digelar setiap tahun sejak 1974. Turnamen ini menjadi turnamen bebrgengsi bagi negara belahan dunia terutama bagi pemain-pemain rentang usia 17 tahun hingga 23 tahun. Awalnya aturan yang dimainkan dalam turnamen Toulon ini sedikit berbeda dimana waktu pertandingan adalah 2 kali 40 menit, dimana masing-masing babak bermain selama 40 menit.
Baca juga: Malas Shalat? Berikut 7 Tips Agar Rajin Mengerjakan Shalat
Tetapi regulasi itu berubah setelah 2019 seperti pergantian pemain yang memperbolehkan mengganti sebanyak 4 pemain, sisitem gugur yang berbeda pada turnamen Toulon ini jika pada babak knock out berkakhir imbang maka langsung dilanjutkan dengan adu pinalti, tidak melalui perpanjangan waktu 2 kali 15 menit.
Dari jumlah peserta yang ikut juga berubah dari awalnya berjumlah 6 tim, sekarang maksimal adalah 12 tim yang diperbolehkan untuk mengikuti turnamen Toulon. Nama Toulon diambil dari nama kota yang berada di Prancis bagian selatan dekat dengan laut mediterania.
Pemegang gelar juara terbanyak turnamen Toulon adalah Prancis dengan mengkoleksi 12 kali juara, disusul Brazil dengan mengkoleksi 9 kali gelar juara, dan Inggris dengan 8 kali juara.
Kiprah Indonesia Di Turnamen Toulon
Indonesia pertama kali ikut dalam turnamn Toulon ini pada tahun 2017, pada kala itu Indonesia mendapat undangan untuk ikut serta dalam turnamen ini dan berkesempatan untuk tampil pada ajang bergengsi tahunan itu. Tak disangka kala itu Indonesia mengirimkan Timnas U-19 asuhan Indra Sjafri.
Indonesia bergabung dalam group 3 bersama tim besar lainnya seperti Ceko, Skotlandia, dan Brazil. Kala itu skuad Timnas Indonesia diperkuat pemain-pemain berbakat seperti Egy Maulana Vikry hingga Witan Sulaeman. Sedangkan Republik Ceko diperkuat oleh penyerang mereka saat ini yaitu Patrick Shick, dan dari brazil diperkuat oleh Emerson yang sekarang memperkuat Tottenham Hotspur.
Indonesia berada di peringkat paling bawah dengan catatan kalah saat melawan Brazil dengan skor 1-0, melawan Ceko 2-0, dan terakhir mengalami kekalahan melawan Skotlandia dengan skor 2-1. Satu-satunya gol diciptakan oleh striker Timnas Indonesia yaitu Hanis saghara.
Baca juga: PayLater Gojek, Cara Aktifkan Dan Bayar Tagihan
Walaupun perjalanan Timnas Indonesia kala itu kuarang memuaskan dan tidak diperhintungkan sebagai tim kuat dalam Turnamen Toulon, tetapi banyak pujian yang datang terhadap Indonesia panitia penyelenggara kala itu mengatakan bahwa Indonesia sebagai perwakilan tim terbaik dari benua Asia, dibandingakan dengan Bahrain dan Jepang, bahkan salah satu pemain Indonesia yaitu Egy Maula Vikry membuat kejutan dalam turnamen Toulon ini dengan menyabet gelar penghargaan pemain terbaik. Penghargaan ini dulunya pernah didapatkan oleh pemain-pemain top eropa seperti Cristiano Ronaldo hingga Zidan.
Pada turnamen ini juga dikabarkan bahwa ada 3 pemain Indonesia yang diminati oleh pemandu bakat eropa yang hadir dalam turnamen tersebut, mungkin pemain yang dimaksud adalah Egy dan Witan yang sekarang benar-benar bermain di liga Eropa.
Pada tahun 2020 timnas Indonesia memastikan akan ikut dalam turnamen Toulon, bahwa timnas akan ikut turnamen Toulon dan akan menurunkan skuad asuhan Shin Tae Yong. Timans akan melakukan pemusatan latihan di Kroasia terlebih dahulu sebelum bertolak ke Prancis untuk mengikuti turnamen Toulon, serta menjalani beberapa Training Center di Prancis dengan melawan beberap klub di sana, dan selanjutnya akan bertanding di Piala Asia U-19 di Uzbekiztan pada awal tahun 2021.
Namun karena adanya pandemic turnamen Toulon batal digelar dan Timnas Indonesia pun memilih untuk kembali ke tanah air. Padahal turnamen Toulon merupakan ajang bagi para pemandu bakat berkumpul untuk memantau pemain-pemain yang berlaga. Karena memang turnamen Toulon ini dimainkan oleh pemain-pemain muda potinsial dan waktu yang tepat bagi pemandu bakat untuk mencari bakat-bakat potensial yang ada untuk dibawa ke Eropa nantinya.
Banyak bintang yang lahir dari Turnamen ini seperti Cristiano Ronaldo yang mencuri perhatian para pemandu bakat kala itu. Ronaldo yang waktu itu berseragam Sporting Lisbon mampU membawa negaranya yaitu Portugal menjadi juara Turnamen Toulon ini, hingga pada tahun yang sama ia hijrah ke Manchester United.
Baca juga: Anda Sering Begadang? Berikut Tips Menghindari Begadang
Setelah ditunda karena masih adanya pandemi, turnamen Toulon pun siap digelar pada tahun 2022, Indonesia semestinya sudah bersiap untuk ikut serta dalam turnamen ini. Namun bukannya malah ikut serta dalam turnamen Toulon, Indonesia masih memikirkan untuk ikut dalam ajang turnamen yang digelar di Prancis ini.
Melalui direktur tekhnik, timnas Indonesia akan merancang jadwal yang ada, karena memang jadwal yang dihadapi sangat padat. Ditambah Shin Tae Yong yang didapuk untuk menangani timnas Indonesia di berbagai jenjang umur, dari U-19, U-23, hingga senior.
Saat ini federasi sepak bola Indonesia yaitu PSSI sedang mempersiapkan timnas Indonesia untuk ajang terdekat seperti piala AFF U23 yang akan berlangsung di Kamboja. Mungkin alasan tidak mengikuti turnamen Toulon selain dari segi jadwal yang sangat padat, biaya yang dikeluarkan untuk mengikuti turnamen Toulon ini juga tidak sedikit. Sehingga PSSI perlu memikirkan ulang untuk mengikitu turnamen ini.
Pandemi covid-19 yang juga belum mereda bisa jadi alasan untuk tidak meingikuti turnamen Toulun. Keselamatan pemain, coach dan para staff yang bertugas menjadi yang utama. Apapun keputusan dari federasi, harus kita dukung demi kemajuan sepak bola Indonesia di masa yang akan datang. Terimakasih