Rekor Tak Terkalahkan Arema Fc – Persiraja Banda Aceh hampir saja memutus rekor tak terkalahkan Arema Fc pada laga pekan ke 24 BRI Liga 1. Gol tendangan bebas dari leo elis bek dari Persiraja mampu dibalas oleh Arema lewat tendangan penalty dari Cak Shodiq alias Carlos Fortes yang menyelamatkan Arema dari kekalahan.
Dengan hasil Imbang ini memperkuat Arema dengan rekor tak terkalahkan sepanjang 21 laga yang dilakoninya. Kekuatan Arema belum ada yang bisa mengalahkannya hingga pekan ke 24 melawan Persiraja.
Tim-tim besar seperi Persib Bandung dan Bhayangkara harus mengakui kekuatan dari Arema dengan skor 1-0, sedangkan Bali United, Persebaya Surabaya, hingga PSIS Semarang hanya mampu menahan imbang klub yang bermarkas di Malang Jawa Tengah itu. Sejak dimualainya Liga 1, Arema hanya menelah satu kekalahan dengan skor tipis 2-1. Arema harus mengakui keunggulan dari PSS Sleman yang kala itu di asuh oleh coach Dejan Antonic.
Penyeba Arema Sulit Dikalahkan
Apa yang membuat Arema samapai pekan ke 24 ini sangat sulit untuk dikalahkan oleh tim-tim lainnya yang berkompetisi di BRI Liga 1 Indonesia.
Ya, Arema bukan tim yang baru di bentuk, Arema adalah salah satu klub Indonesia yang penuh akan sejarah dimasa lampau. Sebelum Liga 1 dimulai Arema gagal di ajang pra musim yaitu Piala Menpora. Tergabung dalam group A yang berisikan PSIS Semarang, Barito Putera, dan Persikabo 1973, Arema finish di posisi terakhir dengan catatan mengalami dua kali kekalahan dan satu kali imbang, yang membuat Arema tidak lolos ke fase selanjutnya.
Penampilan yang kurang memuaskan di ajang Piala Menpora membuat jajaran menejemen langsung melakukan perombakan salah satunya di sektor pemain. Manejemen memutus kontrak beberapa pemain yang diaggap bermain kurang maksimal salah satunya adalah Bruno Smith.
Baca juga: 5 Ide Bisnis Franchise Modal Kecil Dibawah 5 juta
Arema juga menunjuk pelatih asal Portugal yaitu Eduardo Almeida untuk dipercaya dapat mendongkrak performa tim di Liga satu dan dapat bersaing di papan atas. Walaupun ada sedikit keraguan terhadap Eduardo Almeida, karena beberapa tim yang pernah ditanganinya kurang bersinar di Liga Indonesia.
Dari 3 laga awal yang dilakoni, Arema belum mendapatkan satupun kemenangan hingga Almeida mendapatkan tekanan dari berbagai pihak hingga isu pemecatan. Tetapi optimism Almeida dan kepercayaan dari manajemen adalah faktor penting dalam meningkatnya performa Arema. Terbukti setelah kekalahan Arema pada pertandingan ke tiga melawan PSS Sleman, Arema langsung mengalami peningkatan performa dan tak terkalahkan hingga pekan 24 ini. Optimisme yang dimiliki oleh Almeida membuat kualitasnnya menjadi lebih terlihat dalam menangani Arema.
Kedalaman Skuad Arema FC
Selain dari faktor optimisme dari pelatih maupun manajemen, Arema juga didukung dengan kedalaman skuad yang mereka miliki dari kiper, bek, lini tengah, hingga penyerang yang begitu lengkap. Pada sektor penyerang Arema bertumpu pada Carlos Fortes dan dilapisi beberapa pemain yang berlabel timnas seperti K.H Yudho, Dedik Setiawan, Hinga M. Rafli.
Pada sektor lini tengah diisi oleh pemain yang kualitasnya sama rata seperti Ridwan Tawainela, Rizki Dwi, Renshi Yamaguchi, Hanif Sjahbandi hingga Sandi Sute. Di lini belakang Almeida mempunyai pemain berpengalaman seperti Fabiano, Jhon Alfarizi, hingga pemain asing Sergio Silva. Di posisi kiper Almeida kita ketahui bertumpu kepada kiper asing mereka yaitu Maringa, namun pelapis dari Maringa yaitu Teguh Amirudin juga tidak kalah kualitasnya dengan kiper utama.
Maringa sendiri telah melakukan 20 laga dan 48 kali save yang dilakukan. Statistic dari Teguh Amirudin cukup baik dengan catatan 4 laga dan 12 kali melakukan save penting. Dengan kata lain Teguh Amirudin melakukan 3 save per satu laga yang ia mainkan. Dengan demikian Eduardo Almeida cukup tenang dengan skuad kiper yang ia miliki apalagi dengan didukung lini pertahanan yang kokoh.
Baca juga: 8 Cara Menaikan Limit Akulaku 100% Terbukti
Almeida sering menggunakan skema bertahan dalam pertandingan. Dengan menggunakan formasi 4-4-2 dengan pertahanan ketat dan menjaga kedalaman supaya sulit untuk dibobol sambil mencari momen untuk melakukan serang balik dengan cepat. Skema ini juga didukung dengan komposisi pemain belakang yang kuat seperti Sergio Silva dan Bagis Adi yang selalu di percaya mengisi posisi bek tengah setiap laganya.
Dengan statistic yang luamyan bagus di setiap pertandingan membuat pertahanan Arema sulit ditembus. Selain menahan serangan-serangan posisi Full Back di Arema juga sering membantu waktu menyerang, pemain yang mengisi posisi Full Back ini harus mempy bertahan dan juga menyerang dengan baik serta harus mempunyai transisi yang baik pula.
Almeida lebih memilih dan mempercayakan kepada sang kapten Jhon Alfarizi untuk mengisi posisi Full Back. Jika Eduardo Almeida menggunakan skema formasi 4-3-3 Jhon Alfarizi akan lebih sering untuk melakukan overlap. Statistic mencatat bahwa sang kapten Jhon Alfarizi telah melakukan pertandingan sebanyak 23 kali dengan mencatatkan namanya dipapan skor sebanyak 2 kali dan 1 kali assit yang dibuatnya.
Baca juga: Malas Shalat? Berikut 7 Tips Agar Rajin Mengerjakan Shalat
Pada lini serang, peran dari Carlos Fortes sangat menonjol dan sangat diperlukan oleh Arema, tanpa Fortes Arema mungkin akan kesulitan dalam urusan menyerang hingg mencetak gol. Penampilan Carlos Fortes pada awal musim memang banyak yang meragukan karena tak kunjung membuat gol untuk Arema.
Namun akhir-akhir ini performa dari Fortes mengalami peningkatan yang signifikan. Bahkan Carlos Fortes hampir dalam setiap pertandingan yang dilakoninya selalu mencatatkan namanya di papan skor dan tidak jarang menjadi penyelamat bagi timnya dengan gol-gol krusial yang dibuatnya.